Menurut Prof. Jebul Suroso, peran Mendikdasmen dalam membangun kemitraan strategis menjadi salah satu kunci keberhasilan.
“Kyai Menteri mampu membuka peluang pemerataan sinergi dan kolaborasi antara kementerian dan pendidikan tinggi melalui berbagai program,” tambahnya.
Meski secara struktural Kemendikdasmen tidak menaungi perguruan tinggi secara langsung, Abdul Mu’ti dinilai berhasil membuka jalur komunikasi dan kerja sama lintas sektor pendidikan.
Kemitraan tersebut diwujudkan melalui berbagai inisiatif, seperti perluasan akses beasiswa, penguatan mekanisme Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG), serta agenda revitalisasi pendidikan nasional.
Kebijakan-kebijakan ini berdampak langsung pada peningkatan mutu layanan pendidikan dan mendorong kampus untuk menjadi lebih adaptif terhadap kebutuhan pembangunan bangsa.
Prof. Jebul juga mengapresiasi sikap terbuka Abdul Mu’ti yang dinilai inklusif dan suportif terhadap seluruh perguruan tinggi, tanpa memandang skala maupun latar belakang institusi. “Sikap inklusif ini menciptakan ruang dialog yang konstruktif, memperkuat kemitraan strategis, serta memberikan kesempatan yang adil bagi perguruan tinggi untuk berkontribusi dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan,” jelasnya.
Dengan komitmen terhadap inovasi, pemerataan, dan inklusivitas, Abdul Mu’ti dianggap berhasil memperkuat fondasi pendidikan nasional yang berkeadilan dan berkelanjutan.
“Sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, serta berbagai pemangku kepentingan dapat menjadi pijakan kokoh untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, berdaya saing, dan berkelanjutan,” harap Prof. Jebul Suroso.
Pendekatan kolaboratif yang diterapkan Abdul Mu’ti menunjukkan bahwa kebijakan pendidikan kini tidak lagi bersifat sentralistik, tetapi partisipatif dan inklusif. Sinergi lintas sektor ini diharapkan mampu mempercepat kemajuan pendidikan nasional yang adaptif terhadap tantangan zaman.
Dengan arah kebijakan yang visioner, pendidikan Indonesia diharapkan semakin berdaya saing global, mencetak generasi unggul yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat dan memiliki kepedulian sosial.













