JAKARTA, MyInfo.ID – Produk-produk pertanian Indonesia seperti kopi, teh, kakao, rempah-rempah, serta olahan kelapa dinilai memiliki potensi besar untuk menembus pasar Eropa, termasuk Jerman. Peluang tersebut akan semakin terbuka setelah Indonesia dan Uni Eropa mengimplementasikan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Melalui perjanjian ini, lebih dari 90 persen produk Indonesia akan menikmati bea masuk nol persen begitu perjanjian resmi diberlakukan. Hal itu disampaikan oleh Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg, Faried Wirawan Rachman, dalam seminar bertajuk “Strategi dalam Memasuki Pasar Jerman dan Uni Eropa bagi Produk Pertanian Indonesia”.
Kegiatan yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Sabtu (18/10/2025) ini merupakan bagian dari rangkaian Trade Expo Indonesia (TEI). Seminar diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui ITPC Hamburg dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin, bekerja sama dengan Import Promotion Desk (IPD) Jerman.
“Pelaku usaha perlu memanfaatkan peluang ini dengan memperhatikan peningkatan standar, kualitas, dan keberlanjutan produk pertanian yang menjadi persyaratan utama bagi produk yang masuk ke pasar UE,” ungkap Faried dalam keterangannya dikutip Minggu (19/10/2025).
Faried menambahkan, Kemendag menekankan pentingnya penguatan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar produk Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pasar Eropa yang semakin spesifik.
Menurutnya, strategi seperti riset pasar, storytelling produk, sertifikasi, dan kepatuhan terhadap regulasi menjadi kunci keberhasilan ekspor jangka panjang.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Fadjar Wirawan Haryo, menegaskan bahwa Indonesia–EU CEPA akan memberikan keunggulan kompetitif bagi pelaku usaha dalam memperluas akses pasar, menurunkan tarif, dan meningkatkan daya saing produk Indonesia dibandingkan negara ASEAN lainnya.













