Kincir yang menggabungkan listrik konvensional dan energi surya tersebut terbukti mengurangi ketergantungan pada energi fosil, menekan biaya operasional, dan meningkatkan produktivitas.
“Program ini mampu mendorong efisiensi energi, menekan biaya, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat pembudidaya ikan,” jelas Taufiq.
Sementara itu, pada kategori Kebencanaan & Resiliensi Iklim, Pertamina menampilkan inovasi pemanfaatan jaringan pipa untuk optimalisasi penyaluran BBM dari kilang maupun kapal ke terminal BBM. Teknologi ini meningkatkan keandalan distribusi dan meminimalkan risiko gangguan pasokan energi di sebagian wilayah Pulau Jawa.
Taufiq menegaskan bahwa capaian ini menunjukkan komitmen Pertamina terhadap prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Inovasi yang dilakukan juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti pengentasan kemiskinan, penyediaan energi bersih dan terjangkau, penciptaan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta mitigasi perubahan iklim.
“Penghargaan ini menjadi bukti nyata kontribusi kami dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui inovasi yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” pungkasnya.













