Keunggulan S-Boost terletak pada tiga fungsi utamanya, diantaranya Bio-fertilizer – penyedia unsur hara penting bagi tanaman, Bio-amendement – memperbaiki struktur dan kualitas tanah, Bio-stimulan – merangsang pertumbuhan tanaman secara optimal.
Bentuk tablet effervescent membuatnya mudah digunakan. Pada media kering, cukup dilarutkan dalam air, sedangkan pada media lembap, tablet dapat langsung dibenamkan ke dalam tanah. Kepraktisan ini menjadikan S-Boost cocok tidak hanya untuk petani, tetapi juga masyarakat perkotaan yang mengembangkan urban farming.
Selain praktis, S-Boost juga terjangkau karena menggunakan bahan baku lokal yang melimpah. Hal ini menjadikannya inovasi berkelanjutan dengan potensi besar untuk dikembangkan lebih luas.
Ida Widiyawati, S.P., M.Si., selaku dosen pendamping, menegaskan bahwa inovasi mahasiswa ini adalah bukti nyata kontribusi generasi muda dalam menghadapi persoalan lingkungan dan pangan.
“Inovasi ini membuktikan bahwa mahasiswa mampu melahirkan solusi nyata dari potensi lokal. S-Boost tidak hanya membantu petani, tetapi juga relevan dengan kebutuhan urban farming dan ketahanan pangan,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa semangat belajar, berinovasi, dan berwirausaha mahasiswa menjadi modal penting untuk menghadirkan solusi kreatif di bidang pertanian dan kedirgantaraan pangan.













