3. Pemeriksaan Fungsi Paru
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pada paru-paru. Tes mencakup pengukuran volume paru, mekanisme kerja paru, hingga kemampuan difusi paru.
Saat tes berlangsung, jumlah napas dalam satu menit juga dihitung. Normalnya, orang dewasa bernapas 16–20 kali per menit. Jika jumlah napas di luar batas normal, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pernapasan.
4. Pemeriksaan Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB)
Mengukur berat serta tinggi badan membantu menentukan Indeks Massa Tubuh (IMT). Nilai IMT dapat menjadi indikator apakah seseorang memiliki berat badan ideal atau berisiko terkena penyakit tidak menular, seperti diabetes maupun penyakit jantung.
Namun, perlu dicatat bahwa pengukuran IMT tidak berlaku untuk atlet, ibu hamil, atau individu dengan kondisi khusus seperti penimbunan cairan berlebih di tubuh.
5. Pemeriksaan Tekanan Darah
Cek tekanan darah menjadi salah satu cara paling sederhana untuk mendeteksi risiko hipertensi, stroke, maupun gangguan jantung. Hasil pemeriksaan dianggap normal apabila berada di bawah 140/90 mmHg.
Pentingnya Medical Check-Up Rutin
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala bukan hanya untuk mengetahui kondisi tubuh saat ini, tetapi juga sebagai langkah preventif agar penyakit dapat dicegah sebelum berkembang lebih serius. Semakin cepat masalah kesehatan terdeteksi, semakin besar peluang untuk ditangani dengan baik.













