Ia hadir bersama Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK RI Inarno Djajadi, Direktur Utama BEI Iman Rachman, serta jajaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Dua hari berselang, Rabu (3/9), Direktur Utama BEI Iman Rachman dan Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Pertemuan ini menjadi langkah strategis dalam memperluas pengembangan pasar modal syariah di Indonesia.
Iman menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah serta ormas besar seperti PBNU yang peduli terhadap pengembangan pasar modal. Dukungan ini dinilai penting dalam menjaga stabilitas, memperluas inklusi keuangan, dan mendorong pertumbuhan pasar modal syariah yang semakin inklusif.
Berdasarkan data perdagangan BEI periode 1—4 September 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan 0,47% ke level 7.867,348 dari 7.830,493 pada pekan sebelumnya.
Kapitalisasi pasar juga naik 0,20% menjadi Rp14.211 triliun, dari Rp14.182 triliun. Namun, rata-rata frekuensi transaksi harian turun 9,88% menjadi 2,08 juta kali transaksi, dari 2,31 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Rata-rata volume transaksi harian juga turun signifikan 21,09% menjadi 37,24 miliar lembar saham, dari 47,19 miliar lembar. Nilai transaksi harian ikut melemah 28,43% menjadi Rp18,05 triliun, dari Rp25,22 triliun pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, investor asing pada perdagangan terakhir mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp305,18 miliar, sehingga sepanjang tahun 2025 total nilai jual bersih asing mencapai Rp55,13 triliun.













