Menurutnya, dukungan ekosistem mitra global seperti NVIDIA, Cisco, UiPath, Mastercard, hingga Google akan memperkuat akses pembelajaran digital yang inklusif. “Tujuan kami bukan hanya meningkatkan daya saing individu, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi digital global,” tegasnya.
Tahun ini, IDCamp meluncurkan dua jalur pembelajaran baru yang dirancang sesuai kebutuhan industri digital. AI Development Track dipersiapkan untuk mencetak talenta yang mampu mengisi peran strategis seperti AI Engineer, MLOps Engineer, Generative AI Engineer, hingga Data Scientist. Sementara itu, AI Integration Track difokuskan pada penguasaan keterampilan integrasi kecerdasan artifisial dalam pengembangan aplikasi Android, multi-platform, serta front-end dan back-end.
Tak hanya itu, peserta juga berkesempatan memperluas kompetensi melalui bonus track yang mencakup bidang Cybersecurity bersama Cisco dan Automation bersama UiPath. Tambahan ini menjadikan kurikulum IDCamp semakin komprehensif dalam menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan digital masa depan.
Tidak hanya fokus pada peserta umum, IDCamp 2025 juga membuka program bootcamp khusus bagi penyandang disabilitas, pengajar, dan jurnalis guna memperluas literasi AI. Program interaktif berbasis AI lainnya, seperti IDCamp Connect, akan digelar secara hybrid di berbagai kota, termasuk Riau, Samarinda, dan Purwokerto.
Salah satu lulusan inspiratif adalah Handi Sutriyan dari Kebumen yang kini bekerja di BMKG. Berbekal ilmu Data Science dari IDCamp, Handi berhasil meningkatkan kualitas data observasi BMKG dengan mengatasi noise dan anomali. Inovasinya berperan penting dalam keselamatan transportasi serta sistem peringatan dini bencana.













