Obligasi yang diterbitkan oleh PT Federal International Finance itu mendapatkan peringkat AAA(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia, dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Dengan pencatatan ini, sepanjang tahun 2025, BEI mencatat 131 emisi obligasi dan sukuk dari 72 emiten senilai Rp153,64 triliun. Secara total, obligasi dan sukuk yang aktif di BEI kini mencapai 644 emisi dari 137 emiten, dengan nilai outstanding Rp528,53 triliun dan USD117,27 juta.
Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 196 seri dengan nilai nominal Rp6.520,49 triliun dan USD502,10 juta. BEI juga mencatat 7 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp2,13 triliun.
Perdagangan saham sepanjang pekan 15–19 September 2025 ditutup dengan tren menguat. Beberapa indikator utama mencatatkan kenaikan signifikan, antara lain:
- Rata-rata nilai transaksi harian naik 47,01% menjadi Rp28,55 triliun, dari sebelumnya Rp19,42 triliun.
- Rata-rata volume transaksi harian meningkat 25,14% menjadi 42 miliar lembar saham, dari 33,56 miliar lembar pekan sebelumnya.
- Frekuensi transaksi harian bertambah 4,42% menjadi 2,13 juta kali transaksi.
- Kapitalisasi pasar naik 3,56% menjadi Rp14.632 triliun, dari Rp14.130 triliun pada pekan sebelumnya.
- IHSG naik 2,51%, dari 7.854,060 menjadi 8.051,118.
Dari sisi aliran modal, investor asing pada perdagangan Jumat mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp2,87 triliun. Namun, sepanjang tahun 2025, mereka masih mencatatkan nilai jual bersih mencapai Rp58,70 triliun.
