JAKARTA, MyInfo.Id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin gencar memperkuat industri batik nasional agar mampu bersaing di pasar global sekaligus tetap menjaga keberlanjutan lingkungan. Batik tak hanya dipandang sebagai warisan budaya bangsa, tetapi juga sebagai sektor industri strategis yang berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, hingga memperkuat identitas Indonesia di mata dunia.
“Industri batik telah tumbuh luas di berbagai daerah dan menjadi sumber penghidupan masyarakat, khususnya industri kecil dan menengah (IKM). Oleh karena itu, Kemenperin bertekad mendukung inovasi, peningkatan kualitas, hingga penerapan teknologi ramah lingkungan di sektor industri batik, sehingga batik Indonesia mampu terus lestari dan relevan dengan perkembangan zaman,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (14/9/2025).
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi menegaskan bahwa arah kebijakan Kemenperin menitikberatkan pada aspek ramah lingkungan dan keberlanjutan. “Melalui berbagai program standardisasi dan sertifikasi, kami mendorong industri batik untuk beralih pada penggunaan bahan baku alami serta proses produksi yang minim dampak lingkungan,” ungkapnya.
Andi juga menjelaskan, beberapa pelaku industri batik di Indonesia kini mulai mengadopsi malam sawit sebagai inovasi baru. “Langkah ini sekaligus menjawab tuntutan pasar global yang semakin memperhatikan aspek lingkungan dalam produk industri kreatif,” tambahnya.
Sebagai bagian dari kampanye memperkenalkan batik yang ramah lingkungan kepada masyarakat luas, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) akan menggelar Batik City Run 2025 pada 12 Oktober 2025 di Yogyakarta. Agenda ini sekaligus bertepatan dengan peringatan Hari Batik Nasional.
Kepala BBSPJIKB Jonni Afrizon menyebut acara ini bukan hanya sekadar ajang olahraga. “Batik City Run adalah cara kami untuk menyatukan gaya hidup sehat dengan kecintaan terhadap batik. Kami ingin masyarakat, khususnya generasi muda, melihat batik bukan hanya busana formal, tetapi identitas sehari-hari yang keren, modern, dan membanggakan,” tuturnya.













