Setelah melakukan diskusi di ruang VVIP, Dirjen Diktisaintek berkesempatan meninjau langsung kebun kelapa kopyor UMP yang berlokasi di Kampus III.
“Menariknya, beliau memilih berjalan kaki sejauh sekitar dua kilometer menuju lokasi tersebut. Setibanya di sana, rombongan disambut oleh Prof. Sisunandar selaku pengelola kebun sekaligus penemu varietas kelapa kopyor tersebut,” tambahnya.
Dalam kunjungannya, Prof. Ahmad Najib mengapresiasi tinggi inovasi yang dikembangkan UMP. Ia menilai bahwa hasil riset seperti kelapa kopyor merupakan bukti nyata keberhasilan universitas dalam menciptakan inovasi yang berdampak langsung pada masyarakat.
“Beliau memuji hasil riset UMP dan mendorong agar inovasi tidak berhenti di kelapa kopyor saja, tetapi juga bisa dikembangkan pada komoditas lain,” tutur Ikhsan.
Sementara itu, Wakil Rektor IV UMP, Ahmad Darmawan, Ph.D., yang membidangi Riset, Inovasi, dan Publikasi, menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan pada tahun 2027 UMP dapat menghasilkan berbagai paten bernilai ekonomi yang memberi manfaat bagi dosen dan universitas.
“Ke depan, kami ingin setiap hasil riset dosen tidak berhenti di jurnal atau seminar, tetapi berlanjut menjadi produk nyata yang dapat dipasarkan dan dipatenkan,” tegas Darmawan.
Kunjungan Dirjen Diktisaintek ini menjadi momentum penting bagi UMP untuk memperkuat arah penelitian menuju hilirisasi dan komersialisasi riset. Langkah tersebut diharapkan menjadikan UMP sebagai salah satu universitas unggulan dalam mencetak inovasi yang berdaya saing dan berdampak luas bagi masyarakat.













