Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa, Alif Faozi, menambahkan, sebanyak delapan anak gimbal akan mengikuti ritual pemotongan rambut di Kompleks Candi Arjuna. Setiap anak memiliki permintaan khusus sebagai syarat, mulai dari jajanan tradisional, ingkung ayam, buku tulis, hingga telepon genggam.
Salah satu permintaan unik datang dari seorang anak yang hanya menginginkan buah rambutan. Namun, karena belum musim panen, panitia harus mencari hingga ke Yogyakarta. “Alhamdulillah, akhirnya rambutan dalam kemasan bisa kami sediakan. Semoga anak tersebut merasa puas,” kata Alif.
Selain menonjolkan tradisi, DCF juga menjadi ajang promosi produk ekonomi kreatif. Bank Indonesia (BI) Purwokerto kembali memberikan dukungan dengan menampilkan puluhan UMKM binaan.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto, Mahdi Abdillah, menyebutkan produk yang dipamerkan meliputi kuliner, kerajinan tangan, hingga kopi khas Banjarnegara.
“Kami menyediakan ruang bagi UMKM untuk tampil di DCF sebagai wujud dukungan terhadap perekonomian daerah sekaligus memperkuat citra Banjarnegara sebagai destinasi budaya nasional,” ungkap Mahdi.













