Dari total 44 geopark yang menjalani revalidasi tahun ini, Dewan UNESCO memberikan 38 green card dan 6 yellow card.
Untuk meraih kembali status tersebut, Kementerian Pariwisata memberikan dukungan melalui fasilitasi, koordinasi, dan sejumlah program strategis. Salah satunya lewat kegiatan “The 1st International Conference: Geotourism Destination Toba Caldera UNESCO Global Geopark 2025” yang memperkuat promosi serta kolaborasi internasional.
Menpar Widiyanti menegaskan bahwa Geopark Kaldera Toba bukan sekadar destinasi wisata, melainkan simbol visi pariwisata Indonesia yang menekankan harmoni antara alam, budaya, dan ilmu pengetahuan.
“Status geopark bukan hanya sebagai bentuk perlindungan, tetapi juga sebagai peluang untuk membuka ruang pembelajaran dan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan,” jelas Menpar.
Sidang UGGp yang dihadiri sekitar 150 pengamat dari 32 negara juga menghasilkan laporan yang akan disampaikan ke Dewan Eksekutif UNESCO. Laporan tersebut dijadwalkan mendapat pengesahan resmi pada pertengahan tahun 2026.













