Susanti mengungkapkan bahwa tingginya kasus stunting di Kecamatan Cilongok menjadi alasan utama lahirnya inovasi ini. Karena itu, pihak kecamatan menggandeng unsur pemerintah, akademisi, pelaku usaha, organisasi masyarakat, hingga media dalam satu kesatuan pentahelix untuk memastikan program berjalan efektif.
“Saya menyampaikan terimakasih atas kolaborasi lintas sektoral sehingga dapat memberikan dukungan untuk Cinta Anting Emas baik donasi uang untuk disalurkan dalam bentuk Pemberian Nutrisi Makanan Tambahan @ Rp. 15.000,-/per orang/perhari (N1 selama 6 bulan & N2 selama 3 bulan) atau Pemberian Telor Ayam 2 butir/orang/perhari selama 3 bulan (N3),” lanjutnya.
Kegiatan pengajian tersebut juga menjadi momen peluncuran resmi program Berkah, yang merupakan bagian dari gerakan Banyumas Bersedekah. Ketua BAZNAS Kabupaten Banyumas menyampaikan apresiasi atas inisiatif Kecamatan Cilongok dalam menjadi wilayah pertama yang merespons program tersebut.
“Semoga dengan dilaksanakannya Berkah di Kecamatan Cilongok dapat memberikan manfaat melalui kegiatan-kegiatan dari Berkah yang dihimpun oleh masing-masing UPZ,” kata Khasanah.
Program Cinta Anting Emas mendapat dukungan dari banyak pihak, termasuk ASN Dinas Kesehatan sebagai pendamping percepatan penurunan stunting, Ponpes MBS Zam-Zam Cilongok, PAC Muslimat NU, PAC Fatayat NU, PC Aisyiyah, dan HJR Farm sebagai unsur pelaku usaha. Kolaborasi ini diharapkan mampu menghadirkan perubahan signifikan dalam penanganan stunting di wilayah Cilongok.













