“Saya secara pribadi sangat cocok dengan apa yang menjadi visi misi pak Bupati, tentang profibilitas. Saya lihat bahwa kebutuhan masyarakat, kebutuhan rakyat untuk bekerja dan satu kebersamaan untuk negara ini disampaikan dalam pikiran-pikirannya,” tuturnya.
Salah satu program konkret yang tengah digerakkan Sadewo adalah pembibitan kelapa Genjah, komoditas unggulan yang potensial dikembangkan di Banyumas. Program ini akan dimulai dengan penanaman di lahan seluas 400 hektare. Selain menghasilkan buah dan nira, proyek tersebut diharapkan menjadi sumber bibit untuk wilayah lain.
“Salah satu topiknya adalah tentang ketahanan pangan. Itu relevan untuk Kabupaten ini, yang akan menanam 400 hektare kelapa, kakao, atau komoditas lain. Produktivitas agraris Banyumas harus dikembangkan lebih mendalam. Saya sepakat dan mendukung penuh,” jelas Budi Karya.
Usai pelantikan, Bupati Sadewo mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk memimpin Kagama Banyumas. Ia berharap organisasi ini tidak hanya menjadi wadah nostalgia bagi para alumni UGM, tetapi juga ruang kolaborasi untuk pembangunan daerah.
“Kagama Banyumas saya harapkan bisa berkolaborasi dengan Pemda Banyumas. Banyak orang pintar di sini, jadi mari bareng-bareng mbangun Banyumas, salah satunya lewat sektor pertanian,” kata Sadewo.
Di sela kegiatan, Sadewo mengungkapkan sempat berdiskusi dengan Budi Karya dan sejumlah alumni Kagama lainnya mengenai potensi besar sektor pertanian dan perkebunan di Banyumas.
“Tadi banyak diskusi dengan Pak Budi Karya tentang pertanian. Karena beliau mantan Menteri Perhubungan, juga ada diskusi tentang Trans Banyumas, rencana jalan tol, sampai kondisi Bandara Jenderal Soedirman Purbalingga,” ungkapnya.
