Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, dalam sambutannya menegaskan bahwa literasi memiliki makna luas dan mendalam. “Literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tapi juga tentang berpikir kritis, berkomunikasi secara efektif, dan bijak dalam memanfaatkan informasi,” tuturnya.
Menurutnya, masyarakat harus memiliki keterampilan literasi digital agar mampu menjadi pengguna sekaligus pencipta informasi yang cerdas di tengah derasnya arus teknologi.
“Melalui transformasi digital, kita ingin literasi menjadi lebih inklusif dan mudah diakses. Harapannya, gerakan literasi ini tidak berhenti di acara seremonial, tetapi benar-benar menjadi bagian dari kehidupan masyarakat,” lanjutnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemkab Banyumas turut memberikan penghargaan kepada individu dan komunitas yang konsisten mengembangkan gerakan literasi di wilayahnya.
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para penerima penghargaan, komunitas, dan seluruh pihak yang telah berkontribusi aktif. Semoga semangat dan dedikasi panjenengan semua menjadi inspirasi bagi masyarakat luas,” ujar Sadewo.
Menutup sambutannya, Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi memperkuat ekosistem literasi di berbagai lini kehidupan mulai dari rumah, sekolah, hingga ruang publik seperti perpustakaan.
“Setiap rumah bisa menjadi ruang belajar, setiap sekolah menjadi pusat inspirasi, dan setiap perpustakaan menjadi jantung pengetahuan masyarakat. Mari kita jadikan literasi sebagai gaya hidup, pondasi kemajuan, dan kunci membangun generasi Banyumas yang berkualitas,” pungkasnya.
