JAKARTA, MyInfo.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis laporan kondisi kebencanaan nasional dalam periode 13–14 November 2025, pukul 07.00 WIB. Dalam keterangan resminya, Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menjelaskan bahwa mayoritas insiden yang terjadi merupakan bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, angin kencang, dan longsor yang dipicu curah hujan tinggi serta kondisi geologis daerah rawan. Laporan tersebut disampaikan Jumat (14/11/2025).
Banjir Rob Terjang Kota Tegal
Kejadian pertama tercatat di Kota Tegal, Jawa Tengah. Hujan deras pada Rabu (12/11) sekitar pukul 06.40 WIB menyebabkan gelombang pasang air laut yang merendam kawasan pesisir. Dua kelurahan terdampak yakni Muarareja dan Tegalsari di Kecamatan Tegal Barat.
Hasil kaji cepat sementara mencatat 261 jiwa dari 66 kepala keluarga terdampak. Sebanyak 66 rumah warga mengalami rusak ringan dan empat ruas jalan desa terendam.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi sejak 1 November 2025 hingga 31 Mei 2026 sebagai langkah antisipatif menghadapi puncak musim hujan. BPBD Kota Tegal melakukan penanganan darurat dan pemantauan berkala, dan hingga Kamis (13/11), genangan mulai berangsur surut.
Banjir di Seram Bagian Timur, Ratusan Warga Terdampak
Bencana banjir juga melanda Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, pada Senin (10/11) sekitar pukul 22.00 WIT. Debit air sejumlah sungai di Kecamatan Bula meningkat hingga meluap ke permukiman.
BPBD setempat melaporkan 663 jiwa dari 144 KK terdampak, 28 warga mengungsi, dan 144 rumah tergenang. Sejumlah ruas jalan utama juga terendam sehingga aktivitas masyarakat terganggu.
Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, relawan, serta dinas terkait turun ke lokasi untuk membantu warga terdampak. Hingga Kamis (13/11), sebagian kawasan masih terendam hingga 60 sentimeter.
Gresik Dilanda Banjir, 240 Hektare Sawah Terendam
Di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, banjir menggenangi permukiman warga dengan ketinggian air 5–40 sentimeter. Sebanyak 155 KK terdampak dan jumlah rumah yang terendam mencapai 155 unit. Kerusakan lainnya termasuk satu fasilitas ibadah dan 240 hektare sawah yang terendam.
BPBD Gresik telah melakukan penanganan darurat. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo wilayah Gresik melakukan penyedotan air untuk mempercepat surutnya banjir.













