Adapun Khusnul Khotimah, S.SiT., M.Kes menjelaskan urgensi sanitasi peralatan dan perilaku higienis tenaga dapur untuk mencegah kontaminasi silang.
Melalui Bimtek tersebut, BGN menargetkan peningkatan kapasitas sumber daya manusia pengelola pangan agar menu gizi untuk peserta didik tersaji secara aman, sehat, dan sesuai ketentuan nasional.
Sebagai penguatan tambahan, pemerintah menggandeng Chef Association untuk memberikan pendampingan teknis. Sekitar 5.000 chef profesional akan terlibat dalam pelatihan intensif lima hari guna meningkatkan kualitas dapur layanan MBG.
BGN juga mengatur batasan layanan dapur. Dapur baru hanya boleh memproduksi maksimal 2.000 porsi per hari, sementara tambahan 500 porsi dikhususkan bagi balita serta ibu hamil dan menyusui. Dapur yang ingin meningkatkan kapasitas hingga 3.000 porsi wajib memiliki tenaga chef bersertifikat dan kelengkapan sarana sesuai standar.
Dalam waktu dekat, pemerintah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang tata kelola MBG yang memastikan sinergi antara pusat dan daerah berjalan lebih efektif, transparan, dan berkelanjutan.
