Dalam penyampaian materi, Gunawan memperkenalkan Perdanakusuma Score, sebuah sistem penilaian luka tekan yang dinilai lebih sederhana dan aplikatif dibanding metode yang selama ini digunakan banyak rumah sakit, yaitu Skala Braden.
Inovasi lain yang mencuri perhatian adalah SIJALU (Sistem Informasi Jaringan Luka) hasil pengembangan riset di bawah bimbingan Ns. Dedy Purwito, M.Sc., Ph.D dan Ns. Vivi Leona Amelia, M.Kep., Ph.D.
“Aplikasi SIJALU dirancang untuk mendukung pencatatan luka secara digital, memberikan rekomendasi pemilihan balutan modern, serta menyediakan integrasi data untuk memantau perkembangan kondisi luka secara lebih efektif dan terstandar,” ungkap Gunawan.
Apresiasi pun disampaikan langsung oleh Puan Asiah Binti Jafri selaku pengarah program TOT.
“Pendekatan Perdanakusuma Score memberikan cara penilaian luka yang lebih mudah dan efektif untuk digunakan oleh tenaga kesehatan dengan latar belakang berbeda,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa rumah sakit sedang mengkaji peluang untuk mengadopsi sistem dan teknologi tersebut sebagai bagian dari peningkatan kualitas layanan keperawatan.
Para peserta menilai materi yang dibawakan membuka perspektif baru mengenai standardisasi dokumentasi dan penilaian luka yang lebih praktis serta dapat diterapkan di seluruh unit layanan.
Keikutsertaan mahasiswa UMP dalam forum internasional ini menjadi bukti komitmen perguruan tinggi dalam memajukan ilmu keperawatan dan menjawab tantangan profesional di dunia kesehatan global.













