“Dari hasil video call saya dan ketiga siswa tadi, sesuai dengan keinginan mereka, saya akan berikan bantuan kendaraan berupa sepeda motor,” kata Supratman.
Tak hanya itu, Menkum juga membuka kesempatan lebih luas, terutama untuk Kristo, dengan menawarkan beasiswa sekolah kedinasan di Politeknik Pengayoman, lembaga pendidikan di bawah Kementerian Hukum.
“Saya juga akan memberikan akses untuk bergabung ke Kementerian Hukum melalui sekolah kedinasan Politeknik Pengayoman milik Kemenkum, jika mereka berkenan,” tambah Menkum.
Kisah ini pertama kali mencuat setelah sebuah akun Instagram mengunggah video kejadian tersebut. Menkum kemudian mencari tahu identitas dan keberadaan tiga anggota Paskibraka itu. Berkat koordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenkum Papua Barat, Supratman akhirnya bisa berkomunikasi langsung dengan mereka.
Ia berharap, semangat dan jiwa nasionalisme yang ditunjukkan oleh Kristo, Afgan, dan Frans bisa menjadi teladan bagi generasi muda di seluruh Indonesia.
“Mereka anak-anak luar biasa, rasa nasionalismenya sungguh menyentuh hati. Teruslah berbangga menjadi Warga Negara Indonesia,” harap Menkum.
