News  

BNPB: 303 Korban Meninggal dalam Bencana Hidrometeorologi di Sumut, Aceh, dan Sumbar

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat menyampaikan perkembangan penanganan bencana hidrometeorologi. Foto: Bidang Komunikasi Kebencanaan

SILANGIT, MyInfo.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mempercepat penanganan darurat bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Upaya ini dikoordinasikan langsung oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dengan fokus utama pada evakuasi korban, pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak, pemulihan akses wilayah terisolir, serta percepatan distribusi logistik melalui jalur darat dan udara.

Sumatera Utara Catat Korban Terbanyak

Memasuki hari ketiga tanggap darurat, Sumatera Utara mencatat dampak paling besar. Sebanyak 166 warga meninggal dunia dan 143 orang masih hilang, terutama di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Kota Sibolga.

“Sumatra Utara sekarang menjadi 166 jiwa meninggal dunia. Dalam satu hari ini bertambah 60 korban jiwa berkat operasi pencarian dan pertolongan oleh tim gabungan yang dipimpin oleh Basarnas. Kemudian ada 103 jiwa yang masih hilang,” ujar Suharyanto, dikitip Minggu (30/11/2025).

Ribuan pengungsi tersebar di berbagai titik. Kerusakan akses transportasi juga meluas, termasuk terputusnya jalur nasional Sibolga–Padang Sidempuan dan Sibolga–Tarutung, serta jembatan Pandan dan ruas Sibolga–Manduamas. Beberapa wilayah di Mandailing Natal bahkan masih terisolir dan hanya dapat dijangkau dengan alat berat atau dukungan udara.

BNPB mengerahkan alutsista berupa helikopter dan pesawat untuk percepatan distribusi bantuan ke lokasi terdampak.

“Seperti Sibolga sampai hari ketiga penanganan darurat belum bisa kita tembus lewat udara, tapi sudah bisa kita capai melalui udara untuk pendistribusian logistik,” jelasnya.

Di Aceh, 47 Warga Terkonfirmasi Meninggal

Pada hari kedua penanganan di Aceh, jumlah korban juga terus bertambah. Tercatat 47 meninggal dunia, 51 hilang, dan 8 luka-luka. Pengungsi mencapai 48.887 kepala keluarga, terutama di Aceh Utara, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Aceh Singkil.

Related Images:

Follow WhatsApp Channel My Info untuk update berita terkini setiap hari! Follow