SBN atau Emas: Pilihan Tepat untuk Investasi Jangka Panjang Anda

Pahami perbandingan mendalam antara SBN atau emas untuk menentukan strategi investasi jangka panjang yang paling menguntungkan bagi portofolio Anda. Foto: Ilustrasi/ Pixabay

PURWOKERTO, MyInfo.ID – Memulai perencanaan keuangan masa depan seringkali dihadapkan pada pertanyaan klasik: mana yang lebih menguntungkan, SBN atau emas? Keduanya merupakan instrumen investasi yang populer, namun memiliki karakter dan strategi yang sangat berbeda. Memahami perbedaannya adalah kunci untuk membangun portofolio yang sehat dan sesuai dengan tujuan finansial Anda.

Sebelum memutuskan, penting untuk mengenal sifat dasar dari kedua aset ini. SBN (Surat Berharga Negara) pada dasarnya adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah. Ketika Anda membeli SBN, Anda seperti meminjamkan uang kepada negara dan akan mendapatkan imbal hasil berupa bunga.

Di sisi lain, emas adalah aset berwujud (komoditas) yang nilainya ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar global, serta sering dianggap sebagai “safe haven” atau pelindung nilai di saat ketidakpastian.

Lantas apa pilihan tepat untuk investasi jangka panjang Anda, SBN atau emas? Berikut ulasan terkait pilihan tersebut seperti dikutip dari Sahabat Pegadaian, Kamis (27/11/2025).

Mengenal Karakter Dua Instrumen Investasi yang Berbeda

Kelebihan dan Kekurangan: SBN vs Emas

Setiap instrumen investasi membawa keuntungan dan risikonya sendiri. Berikut adalah analisisnya untuk membantu Anda menimbang pilihan.

Kelebihan dan Kekurangan Emas

  • Kelebihan:
    • Lindung Nilai Inflasi: Harga emas cenderung naik dalam jangka panjang dan seringkali mampu mengalahkan laju inflasi, sehingga menjaga daya beli uang Anda.
    • Likuiditas Tinggi: Emas fisik mudah dijual kembali kapan saja melalui toko emas atau pegadaian. Versi digitalnya juga semakin memudahkan transaksi.
    • Diterima Secara Global: Nilai emas diakui di seluruh dunia, membuatnya tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi dalam negeri saja.
    • Aset Nyata: Sebagai aset berwujud, emas memberikan rasa “aman” karena bisa dipegang secara langsung.
  • Kekurangan:
    • Tidak Menghasilkan Pendapatan Pasif: Berbeda dengan deposito atau SBN, menyimpan emas tidak memberikan bunga atau dividen. Keuntungan hanya didapat saat harga jualnya naik.
    • Biaya Penyimpanan: Menyimpan emas fisik, terutama dalam jumlah besar, membutuhkan biaya tambahan untuk brankas atau safe deposit box di bank.
    • Fluktuasi Harga Jangka Pendek: Nilai emas bisa mengalami pasang surut dalam jangka pendek, yang berpotensi menyebabkan kerugian jika dijual di waktu yang tidak tepat.

Related Images:

Follow WhatsApp Channel My Info untuk update berita terkini setiap hari! Follow