News  

BSN Perkuat Posisi Indonesia di Forum Standar Keramik Internasional ISO/TC 189

Plt. Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Y. Kristianto Widiwardono, saat membuka The 33rd Plenary Meeting and Working Group Meetings of ISO/TC 189 Ceramic Tiles di Yogyakarta, Kamis (13/11/2025). Foto: BSN

YOGYAKARTA, MyInfo.ID – Badan Standardisasi Nasional (BSN) terus memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional melalui keterlibatannya dalam The 33rd Plenary Meeting and Working Group Meetings of ISO/TC 189 Ceramic Tiles yang digelar di Yogyakarta pada 13–14 November 2025.

Kegiatan ini menjadi momentum strategis bagi Indonesia untuk berkontribusi dalam penyusunan standar global di industri ubin keramik, sekaligus menunjukkan komitmen nasional dalam mendorong industri yang adil, kompetitif, dan berkelanjutan.

Selama dua dekade terakhir, industri ubin keramik dunia mencatat lonjakan signifikan. Berdasarkan Strategic Business Plan International Organization for Standardization (ISO)/Technical Committee 189 (TC 189), produksi global kini mencapai sekitar 15,9 miliar meter persegi per tahun lebih dari dua kali lipat dibanding awal 2000-an yang hanya 6,6 miliar meter persegi.

Kawasan Asia menjadi pusat pertumbuhan utama, menyumbang sekitar 70 persen produksi dan konsumsi global, dengan Tiongkok dan India sebagai pemain dominan. Faktor-faktor seperti urbanisasi, pembangunan infrastruktur, kesadaran lingkungan, serta meningkatnya permintaan terhadap produk ramah lingkungan turut mendorong perkembangan industri ini termasuk di Indonesia.

Di tingkat nasional, industri ubin keramik menjadi salah satu sektor manufaktur penting yang menopang perekonomian dan membuka lapangan kerja. Berdasarkan data Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), kapasitas produksi Indonesia kini mencapai lebih dari 650 juta meter persegi per tahun.

Dengan volume tersebut, Indonesia berhasil masuk dalam sepuluh besar produsen ubin keramik dunia, dengan sentra industri utama berada di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten.

Dalam industri yang kompetitif, penerapan standar menjadi faktor krusial untuk memastikan mutu, keamanan, dan kepercayaan pasar.

“Standardisasi internasional menjadi krusial, bukan hanya sebagai acuan teknis produk ubin keramik, tetapi juga sebagai instrumen strategis untuk memfasilitasi perdagangan yang adil, memastikan transparansi, kepercayaan, dan kompatibilitas di seluruh pasar,” ujar Plt. Kepala BSN, Y. Kristianto Widiwardono, saat membuka pertemuan tersebut.

Kristianto menekankan pentingnya harmonisasi antara Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar internasional ISO agar produk keramik dalam negeri dapat bersaing di pasar global.

Related Images:

Follow WhatsApp Channel My Info untuk update berita terkini setiap hari! Follow