JAKARTA, MyInfo.ID – Pemerintah terus memperkuat upaya menjaga keamanan lembaga pendidikan dan keagamaan di seluruh Indonesia. Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), A. Muhaimin Iskandar, menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya memfokuskan bantuan pada rehabilitasi pondok pesantren, tetapi juga mencakup bangunan kegiatan keagamaan lain yang dinilai rawan.
Langkah ini, kata Muhaimin, merupakan bentuk komitmen negara dalam memastikan keselamatan masyarakat, baik yang sedang menimba ilmu maupun beribadah.
Hal itu disampaikan Menko Muhaimin usai menghadiri Rapat Tingkat Menteri Tindak Lanjut Arahan Presiden di Kantor Kemenko PM, Jakarta, pada Jumat (17/10/2025).
“Kita tidak hanya fokus pada Al-Khoziny atau pesantren, tetapi juga pada semua lembaga pendidikan, kegiatan keagamaan, dan rumah ibadah yang rawan, semuanya akan kita bantu,” kata Menko Muhaimin.
Ia menjelaskan bahwa audit serta pemeriksaan bangunan tidak hanya dilakukan pada rumah ibadah, tetapi juga berbagai tempat layanan publik keagamaan seperti panti asuhan dan lembaga pendidikan berbasis agama.
“Menteri PU sedang melakukan proses audit dan pendampingan kepada pesantren-pesantren yang rawan. Ini adalah antisipasi agar para santri mendapatkan kenyamanan, keamanan, dan proses pembelajaran dapat terus berlangsung,” jelas Menko PM.
Menurut Muhaimin, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) kini tengah melakukan audit terhadap 80 pesantren yang termasuk kategori paling rawan. Pemerintah berencana memperluas jumlah pesantren yang diaudit untuk mempercepat langkah mitigasi dan memastikan tidak ada potensi bahaya yang terabaikan.
Selain audit fisik, Muhaimin juga menegaskan akan meminta Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait untuk menyempurnakan mekanisme perizinan serta pendirian bangunan agar prosesnya lebih mudah dan efisien.
Rapat tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Agama Nasaruddin Umar, serta Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo.













