JAKARTA, MyInfo.ID – Pasar modal Indonesia mencatat capaian bersejarah sepanjang pekan terakhir Agustus 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), kapitalisasi pasar, hingga frekuensi transaksi harian berhasil menorehkan rekor baru di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Aulia Noviana Utami Putri, P.H. Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia, dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu (30/8/2025), menyebutkan bahwa pencatatan instrumen utang korporasi masih terus berlangsung aktif sepanjang periode 25–29 Agustus 2025.
Tiga Penerbitan Baru Obligasi dan Sukuk
Pada Rabu (27/8), BEI resmi mencatatkan Obligasi Berkelanjutan II Provident Investasi Bersama Tahap V Tahun 2025 dengan nilai nominal pokok Rp420 miliar. Pefindo memberikan peringkat idA (Single A) dengan wali amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Sehari berselang, Kamis (28/8), giliran PT Pindo Deli Pulp And Paper Mills yang mencatatkan dua instrumen sekaligus, yaitu:
- Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2025 senilai Rp1,3 triliun
- Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2025 senilai Rp750 miliar
Obligasi tersebut memperoleh peringkat idA+ (Single A Plus) dari Pefindo dan irAA- (Double A Minus) dari KRI. Sedangkan sukuk mendapat peringkat idA+(sy) (Single A Plus Syariah) dari Pefindo dan irAA- dari KRI. Wali amanat dalam penerbitan ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.
Dengan tambahan pencatatan tersebut, sepanjang 2025 sudah ada 122 emisi dari 68 emiten senilai Rp138,84 triliun. Hingga kini, total obligasi dan sukuk yang aktif di BEI mencapai 635 emisi dari 137 emiten dengan nilai outstanding Rp513,93 triliun dan USD117,27 juta. Selain itu, BEI juga mencatat 200 seri Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp6.360,61 triliun dan USD502,10 juta, serta 7 emisi Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp2,13 triliun.