News  

Pentingnya Memastikan Status JKN Aktif, Sebuah Kisah Novika Rahayu dari Banyumas

Pada April 2023, saat melahirkan anaknya melalui operasi caesar, seluruh biaya ditanggung JKN. Foto: Istimewa

PURWOKERTO, MyInfo.ID – Bagi Novika Rahayu (33), sebuah notifikasi di layar ponselnya pada awal Juli 2025 menjadi pengingat bahwa kesehatan adalah urusan yang tak bisa ditunda.

Warga Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas ini kaget saat mendapati status kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) keluarganya dinonaktifkan.

Padahal, sejak 2019, ia dan keluarganya terdaftar sebagai peserta segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). “Untungnya saya rutin cek status di Aplikasi Mobile JKN. Kalau tidak, mungkin saya baru tahu saat sedang butuh layanan kesehatan,” ujarnya, Senin (11/8/2025).

Novika termasuk yang memanfaatkan kanal digital BPJS Kesehatan. Selain aplikasi Mobile JKN, ia tahu status keanggotaan juga bisa dicek lewat WhatsApp PANDAWA di nomor 08118165165. Dari situ, peserta bisa mengakses layanan administrasi, informasi, hingga pengaduan, semua dari ponsel.

Aplikasi itu pula yang mendorongnya bertindak cepat. Ia segera menuju Kantor BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto untuk beralih menjadi peserta JKN mandiri. “Saya sudah merasakan manfaatnya. Sayang kalau sampai tidak aktif,” kata Novika.

Manfaat yang ia maksud bukan sekadar teori. Pada April 2023, saat melahirkan anaknya melalui operasi caesar, seluruh biaya ditanggung JKN. Dari awal kehamilan, ia rutin memeriksakan diri di Puskesmas I Sumbang. Namun, di usia kandungan empat bulan, ia harus dirujuk ke rumah sakit karena risiko medis.

Related Images:

Follow WhatsApp Channel My Info untuk update berita terkini setiap hari! Follow