Dari sisi pemerintah pusat, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Rachman Arief memastikan bahwa Target Fisik Pembangunan Tol Pejagan–Cilacap direncanakan dimulai pada tahun 2029.
“Memang prosesnya panjang, tetapi diharapkan pada tahun 2029 pembangunan fisik bisa dimulai,” terang Rachman.
Rachman menjelaskan, proyek ini merupakan proyek solicited, yakni proyek yang diprakarsai oleh pemerintah pusat dan seluruh persiapannya ditangani langsung oleh negara.
“Saat ini proyek ini sedang dalam tahap pre-feasibility study (kajian pendahuluan) yang dikerjakan dengan bantuan Pemerintah Australia. Diharapkan kajian ini selesai pada Januari 2026,” ujarnya.
Dengan rampungnya pembangunan infrastruktur ini, waktu tempuh Purwokerto–Pejagan yang saat ini mencapai lebih dari tiga jam diperkirakan dapat berkurang signifikan menjadi sekitar satu jam saja.
“Harapannya, tol ini bisa mempercepat arus logistik dan meningkatkan konektivitas Banyumas dengan kawasan industri di barat Jawa serta ke Jakarta,” kata Rachman.
Pemerintah berharap kehadiran Tol Pejagan–Cilacap tidak hanya memperlancar mobilitas barang dan jasa, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi baru bagi Banyumas dan wilayah sekitarnya, memperkuat konektivitas Jawa Tengah, serta menarik arus investasi ke kawasan industri yang telah disiapkan.
