Koordinator pembina, Deana Wahyuningrum, menjelaskan bahwa seluruh peserta telah menguasai materi dengan baik, baik teori maupun praktikum.
“Untuk teorinya, para siswa mempelajari Kimia Fisik, Organik, Anorganik, Analitik, dan Biokimia. Sedangkan praktikum meliputi Kimia Organik, Anorganik, dan Analitik. Mudah-mudahan bekal yang kami berikan bisa bermanfaat saat mereka bertanding di IChO,” jelas Deana.
Ia menambahkan bahwa persaingan akan sangat ketat, karena peserta dari seluruh dunia mengirimkan siswa terbaiknya.
“Kompetitor mereka berasal dari berbagai belahan dunia yang juga mengirimkan talenta unggulan. Mudah-mudahan mereka bisa mempersembahkan medali emas untuk Indonesia. Kami akan selalu mendukung dan mendoakan,” ujarnya.
Salah satu peserta, Sultan El Shirazy, menyampaikan bahwa pembinaan yang diterima sangat membantu persiapannya menuju IChO.
“Sangat bermanfaat. Pembinaan ini dirancang sesuai dengan silabus IChO. Insya Allah kami siap memberikan yang terbaik karena sudah dibekali materi dan praktikum secara menyeluruh,” tuturnya.
Senada dengan Sultan, Bramantyo Abimanyu juga mengaku semakin percaya diri berkat pelatihan intensif.
“Berkat pembinaan ini, saya menjadi lebih yakin dengan kemampuan saya untuk berkompetisi di ajang IChO,” ujarnya.
Sebagai informasi, International Chemistry Olympiad (IChO) merupakan kompetisi tahunan tingkat dunia yang mempertemukan siswa-siswa sekolah menengah terbaik dari seluruh dunia untuk menguji kemampuan mereka di bidang kimia. Setiap negara dapat mengirimkan maksimal empat peserta. Tahun ini, lebih dari 90 negara akan ambil bagian dalam IChO 2025 di Dubai.
