Puncak acara digelar Minggu (24/8/2025), ditandai dengan ruwatan anak gimbal di Candi Arjuna. Prosesi dimulai dengan kirab budaya dari rumah pemangku adat menuju Pendopo Soeharto Whitlam. Tahun ini, kirab semakin meriah dengan Kirab Budaya Nusantara yang melibatkan 130 peserta dari berbagai daerah dengan mengenakan busana adat.
- UMKM dan Lonjakan Wisatawan
Selain prosesi adat, festival juga dimeriahkan dengan pameran UMKM di tiga lokasi. Pameran dikelola oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Banjarnegara, Karang Taruna, serta Pokdarwis Dieng Pandawa. Khusus stan yang dikelola Pokdarwis, produk yang ditampilkan berupa kuliner tradisional khas Dieng.
Tingginya animo pengunjung membuat tingkat hunian homestay di Dieng Kulon, Kecamatan Batur, melonjak hingga 98 persen dari total 900 unit. Kondisi serupa juga terjadi di wilayah sekitarnya, termasuk Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Wonosobo.
“Kami cukup terkejut dengan lonjakan pemesanan homestay. Meski jumlahnya terus bertambah, tetap penuh menjelang festival,” ujar Alif.
- Fokus pada Tradisi
Meski tanpa suguhan Jazz Atas Awan, Alif menegaskan bahwa semangat masyarakat untuk menghadiri DCF tidak surut. Tahun ini, panitia sengaja mengembalikan esensi festival pada akar budaya dan tradisi lokal. “DCF tahun ini mengangkat tema Back to Culture. Untuk Jazz Atas Awan akan kami siapkan di lain kesempatan,” katanya.
