5. Tidak Memaksakan Sajak
Doa sebaiknya tulus dan sederhana, bukan dipaksakan dengan rima atau sajak. Rasulullah mengingatkan:
سَيَكُونُ قَوْمٌ يَعْتَدُونَ فِي الدُّعَاءِ
Artinya: “Akan ada kaum yang melampaui batas dalam berdoa.” (HR. Abu Dawud)
6. Hati yang Khusyuk
Doa harus dipanjatkan dengan penuh kerendahan hati dan kekhusyukan. Rasulullah bersabda:
إِذَا أَحَبَّ اللّٰهُ عَبْدًا ابْتَلَاهُ حَتَّى يَسْمَعَ تَضَرُّعَهُ
Artinya: “Apabila Allah mencintai seorang hamba, Dia akan mengujinya hingga Dia mendengar doa permohonannya dengan penuh kerendahan.” (HR. Ad-Dailami)
7. Yakin Akan Dikabulkan
Seorang muslim harus yakin bahwa Allah Maha Kuasa untuk mengabulkan doa. Rasulullah bersabda:
ادْعُوا اللّٰهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللّٰهَ عَزَّ وَجَلَّ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ
Artinya: “Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. at-Tirmidzi)
8. Penuh Kesungguhan
Kesungguhan dalam doa ditunjukkan dengan pengulangan minimal tiga kali dan tidak tergesa-gesa menuntut jawaban. Rasulullah bersabda:
يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ، فَيَقُولَ: قَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي. فَإِذَا دَعَوْتَ فَاسْأَلِ اللّٰهَ كَثِيرًا، فَإِنَّكَ تَدْعُو كَرِيمًا
Artinya: “Doa seseorang akan dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa dengan berkata: Aku telah berdoa, tetapi belum juga dikabulkan. Maka mintalah kepada Allah dengan banyak, karena engkau memohon kepada Dzat Yang Maha Pemurah.” (HR. Bukhari Muslim)
9. Membuka dengan Hamdalah dan Shalawat
Doa yang baik dimulai dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi. Salamah bin Al-Akwa berkata:
مَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللّٰهِ ﷺ يَسْتَفْتِحُ الدُّعَاءَ إِلَّا اسْتَفْتَحَهُ بِقَوْلِ: سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَلِيِّ الْأَعْلَى الْوَهَّابِ
Artinya: “Aku tidak pernah mendengar Rasulullah membuka doa kecuali beliau memulainya dengan ucapan: Subhana rabbiyal ‘aliyyil a‘lal Wahhab (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi lagi Maha Pemberi).” (HR. Ahmad)
10. Tobat dan Ikhlas
Adab terakhir adalah membersihkan hati dengan taubat, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan menghadapkan hati sepenuhnya kepada Allah.
Al-Ghazali mengisahkan sebuah peristiwa di zaman Nabi Musa a.s. ketika Bani Israil berdoa meminta hujan, tetapi tak kunjung terkabul. Allah memberi wahyu bahwa di antara mereka ada yang masih bergelimang dosa. Kisah ini menjadi pelajaran penting bahwa kebersihan hati dan keikhlasan sangat memengaruhi terkabulnya doa.
Demikian 10 adab berdoa menurut Imam Al-Ghazali yang bisa menjadi panduan umat Islam. Dengan memperhatikan waktu, kondisi, sikap hati, serta kesungguhan dalam berdoa, seorang muslim dapat meningkatkan kualitas doanya sekaligus memperkuat hubungan dengan Allah Swt. Semoga setiap doa dan harapan kita senantiasa dikabulkan oleh-Nya.
Wallahu a’lam.













